Voicing Jazz


Voicing adalah pemberian suara secara disengaja, sehingga pengertian voicing pun erat hubungannya dengan penyuaraan not secara disengaja dengan tujuan tertentu.
Voicing juga diartikan sebagai penyuaraan atau pembunyian.
Dalam instrument piano, voicing erat dengan penyuaraan not-not yang satu sama lainnya memiliki suatu hubungan, baik secara horizontal maupun secara vertikal dan juga berhubungan dengan timbre (warna suara).

Voicing dari akord merupakan susunan vertikal mutlak dari not-not. Istilah ini secara umum digunakan oleh para pianis dan para gitaris untuk mengindikasikan bagaimana not akord dibagikan saat iringan untuk improvisasi. Keyboard voicing bisa dimainkan oleh satu tangan saja atau kedua tangan.
Voicing juga bisa lebih mementingkan karakter suara dari sebuah susunan chord atau harmony. Dalam instrumen jazz keyboard, voicing memiliki suatu ciri khas tersendiri.

Ketika memainkan melodi baik itu tema lagu atau improvisasi, seorang pianis tidak perlu memainkan lagi root dari akornya apabila dalam format combo, pemain bass sudah memainkannya.
Dengan kata lain, jika pemain piano memainkan akord Dm9, dia cukup membunyikan not F-A-C-E saja tanpa D (root). Dinamakan Rooted Voicings karena di dalam voicing tersebut terdapat root (nada dasar di dalam akor). Dinamakan Rootless Voicings karena root-nya tidak digunakan.

Beberapa musisi lebih menyukai penggunaan teknik voicing ini saat jam session, rhythm section, dan yang paling sering digunakan ketika adanya pemain bass. Not kelima seringkali dihilangkan. Akan tetapi jika dibutuhkan, pada umumnya akan digunakan sebagai not teratas dalam susunan voicing. Konsep voicing membutuhkan penjelasan bahwasanya ketika seorang pianis, gitaris jazz atau arranger menjumpai akor pada saat iringan, mereka jarang memainkan bentuk akor asli (tertian). Yang mereka mainkan adalah voicing.

Dalam memainkan voicing, musisi selain mencoba untuk memilih kombinasi not-not yang termasuk anggota relasi akor tersebut, mereka juga kombinasi not-not juga bisa dimasukkan not yang tidak termasuk relasi akor.

Yang paling umum peran dari voicing adalah memberikan bayangan harmoni pada bagian solis atau bagian improvisasi. Bayangan harmoni tersebut berfungsi untuk memperjelas akor yang di dalamnya sudah memiliki bagian bassnya. Jika bass sudah membunyikan root dari akor, maka voicing-nya bisa membunyikan not ke-3, atau ke-7 saja. Dalam musik jazz, not ke-3 dan ke-7 ini adalah dua not yang paling kuat untuk membentuk sebuah akord atau voicing sehingga oleh musisi-musisi jazz kedua not ini dinamakan “ guide tones” atau “voice leading”.

 Akord Dm7 terdiri dari not D sebagai root, not F sebagai not ke-3 dan C sebagai not ke-7. Setelah mengalami perubahan menjadi akor G7, dapat kita lihat bahwa not C yang bergerak menjadi B kini menjadi not ke-3 dari susunan akor dan not F yang tidak mengalami pergerakan kini menjadi not ke-7. Kemudian setelah mengalami perubahan menjadi akor CM7, dapat kita lihat bahwa not B yang tidak mengalami pergerakan kini menjadi not ke-7 dari susunan akor. Sedangkan not F dalam akor G7 mengalami pergerakan menjadi not E yaitu menjadi not ke-3 dalam susunan akor CM7.

Dalam musik jazz pada umumnya seorang pianis memainkan akor-akor dengan not-not extension. Akan tetapi, jika ingin memasukkan not-not extension ada ketentuan tertentu, yaitu : Chord dengan extension 9 th, 11 th, dan 13 th dapat membentuk harmony lebih dari empat nada.

Umumnya seventh chord menjadi dasar pembentukkan extension compound interval terutama untuk akor dominan. Jadi persyaratan dalam pembentukkan chord extension, bahwa chord tersebut harus mengandung seventh interval untuk melengkapi struktur chord extension.
Yang dimaksud dengan extension compound interval adalah interval kelanjutan dari interval di atas satu oktaf tapi tidak melebihi dua oktaf.
Berikut ini merupakan urutan nada jika menggunakan nomor interval. Nomor interval : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 (1-8 = Simple interval, 8-15 = compound interval).
Artinya, jika seorang musisi ingin membunyikan voicing yang di dalamnya terdapat not-not ke-9, 11, dan 13 dari root, maka mereka harus membunyikan not ke-7 juga secara bersamaan baik Mayor 7 maupun minor 7. Misalnya, akord Mayor 9 berarti susunan not-notnya adalah 1-3-5-7-9. Kerap kali not ke 5 tidak dibunyikan sehingga dengan kata lain susunannya menjadi 1-3-7-9.

Contoh lain misalnya pada akord 13 susunan not- notnya adalah 1-3-5- b 7-9-11-13. Akan tetapi pianis-pianis jazz biasanya hanya memainkan not 1- b 7-9-11-13. Voicings jika dilihat secara historis juga memiliki fase perkembangan dalam musik jazz.
Art Tatum, Errol Garner dan Ahmad Jamal pada tahun 1950-an memainkan akord bentuk tertian tanpa root.

Kemudian pada akhir tahun 1950-an, Miles Davis, Bill Evans dan Wynton Kelly mengembangkan konsep tersebut dan sudah mulai muncul bentuk quartal (fourth interval). Quartal harmony merupakan bentuk harmoni yang terbentuk dari interval kuart. Konsep ini berkembang pada pertengahan tahun 1950-an sampai awal tahun 1960-an digunakan oleh musisi-musisi jazz seperti Miles Davis dan John Coltrane. Pada saat itu quartal harmony menjadi “alat” yang penting dalam perbendaharaan jazz. Sedangkan pianis-pianis jazz yang menggunakan konsep ini antara lain seperti Bill Evans, McCoy Tyner, Herbie Hancock, Chick Corea, dll. Perannya dalam musik jazz, Quartal harmony secara khusus memiliki komposisi yang baik dan aplikasi improvisasional, maka fokus dari voicing ini digunakan ketika sedang mengiringi.

Secara spesifik dalam mengiringi musik jazz, pengetahuan tentang quartal harmony ini sangat dibutuhkan untuk seorang compers (pengiring). Dalam hal ini, salah satu istilah yang umum “comping by scale”. Istilah ini dikatakan sangat menjelaskan peran quartal harmony dalam situasi mengiringi musik jazz karena seorang pengiring dapat mengharmonisasikan tangga nada (membentuk tiap nada dengan quartal harmony) yang memiliki relasi dengan akor tersebut. Misalnya pada saat akord C Mayor7 , seorang pengiring dapat mengharmonisasikan tangga nada C Mayor dengan membunyikan tiga (3) not berjarak kuart.

Post a Comment

0 Comments